Kesucian Yang ternodai

Ujian Nasional (UNAS) yang menjadi agenda tahunan pemerintah sering disebut sebagai momok bagi pelajar di Indonesia. Meningkatnya batas nilai kelulusan dan makin banyaknya paket soal yang diterima siswa (A,B,C,D,E) membuat mereka takut akan menghadapi UNAS. Sehingga tidak sedikit dari mereka yang menghalalkan banyak cara demi mencapai nilai yang bagus. Dari sinilah nilai-nilai kejujuran dalam UNAS sudah mulai terkikis.
            Kesucian UNAS pun telah ternodai dengan beredarnya kunci jawaban abal-abalan dari SMS atau internet. Bahkan beredar pula kunci waban dari pihak-pihak tertentu yang membandrol harga tinggi pada konsumennya yaitu para pelajar yang ingin mendapatkan nilai bagus dengan cara instan. Padahal kenyataannya kunci jawaban tersebut belum tentu sesuai dengan jawaban soal yang diterima oleh siswa.
Peraturan Hanya Tinggal “Wacana” n
Tidak puas dengan mendapatkan kunci jawaban abal-abalan bahkan ada siswa yang berani membawa alat komunikasi (HandPhone) ke dalam ruang ujian, padahal jelas disebutkan bahwa “peserta ujian tidak boleh membawa alat komunikasi ke dalam ruang ujian. Kurangnya pengawasan dari pengawas ruangan memberi peluang siswa untuk saling contek-mencontek. Sehingga hasil akhir dari ujian ini adalah sebuah ketidak jujuran.
            Pelanggarn seperti itulah yang membuat menurunnya kualitas pendidikan di Indonesia. Selain itu adapula pelanggaran lainnya seperti siswa membawa kertas-kertas mencurigakan dalam kaos kaki, bocoran soal ujian dan pungutan subrayon dan biaya tranportasi soal UNAS ke sekolah.
 
Kecurangan tersebut dipicu oleh dua faktor utama yaitu budaya meluluskan, dan tekanan politik. Budaya meluluskan, terjadi lantaran selama ini sekolah telah terbiasa meluluskan semua siswanya.





Artikel disusun oleh: Helvinar Nurma Hidayani.
Sumber Gambar: Internet (Google)
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KRITIK, SARAN DAN KOMENTAR KAKAK SANGAT KAMI PERLUKAN.....

JOGSA SCOUT COMPT

JOGSA SCOUT COMPT

JAYA SAKTI :

INSYA ALLOH DARI SINI AKAN LAHIR PARA PEMIMPIN MASA DEPAN - Passus Jogsa

Pengikut