PRAMUKA.OR.ID, JAKARTA – Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan Nasional Gerakan Pramuka (Kapusdiklatnas), Prof. Suyatno, MPd, mengatakan, dirinya telah membuat tiga program prioritas pada awal masa jabatannya.
Program pertama adalah menjadikan para
pelatih, pembina, anggota dewasa yang ramah dengan dunia digital. Kedua,
mendorong mereka untuk berkarya, untuk membuat artefak-artefak.
Misalnya karya berupa buku, permainan, dan lagu.
“Yang pertama sesuai yang selalu digaungkan kak Adhyaksa Dault, yaitu rebranding melalui media sosial, pelatih-pembina tidak boleh alergi dengan digital. Kedua, menjadikan sumber daya manusia yang selalu berkarya,” demikian ungkapnya saat diwawancarai disela kegiatan ToT, TRW, Jakarta, Jum’at (27/1)
Program ketiga adalah membentuk sosok
pembina teladan. Menurut dia, hal ini bisa diterapkan dengan menunjukkan
kepribadian yang asli sebagai bentuk representasi dari budaya bangsa.
Pelatih-pembina yang profesional dan menerapkan sistem among Pramuka.
Lebih lanjut, Guru Besar Sastra Anak
yang gemar blusukan ke gugus depan pelosok ini mengatakan, untuk
mewujudkan itu, langkah awalnya adalah merelevansikan 3 sumber belajar.
Yaitu sumber belajar dari alam, dari manusia dan dari buku.
“Saya akan jadikan pusdiklatnas sumber
belajar yang nyaman. Terkait sumber belajar dari alam, kami telah
mengubah beberapa gudang kayu jadi pendopo belajar. Sumber manusia, kita
akan bentuk pelatih unggul yang tajam analisisnya melalui berbagai
pelatihan. Sumber buku, tidak lepas kemungkinan kita akan membuat
perpustakaan berisi buku-buku kepramukaan yang lengkap,” bebernya.
(HA/Humas Kwarnas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KRITIK, SARAN DAN KOMENTAR KAKAK SANGAT KAMI PERLUKAN.....